Menu
Senin, 15 Januari 2024 08:44 WIB · Teknologi · Dilihat 467 x

Niat Qadha atau Mengganti Puasa Ramadhan di Bulan Rajab dan Hukumnya

Niat Qadha atau Mengganti Puasa Ramadhan di Bulan Rajab dan Hukumnya

Tentang Qadha Puasa Ramadhan

Mengqadha atau mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan hukumnya adalah wajib. Jika berniat untuk melakukannya di bulan Rajab, berikut bacaan niat qadha puasa Ramadhan.

Tahun ini, tanggal 1 Rajab 1445 H/2024 M jatuh pada Sabtu, 13 Januari 2024. Untuk mendapatkan keberkahan di bulan Rajab, Anda bisa melakukan berbagai amalan sunnah, salah satunya adalah puasa.

Puasa sunnah di bulan Rajab dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Sebab, bulan Rajab termasuk ke dalam bulan haram atau bulan yang dimuliakan.

Keutamaan berpuasa pada bulan haram ini diriwayatkan dalam hadits shahih Imam Muslim. Bahkan berpuasa di dalam bulan-bulan mulia disebut Rasulullah sebagai puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan, seperti dikutip dari Buku Tanya Jawab Islam, Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah (2015).

Nabi bersabda: "Seutama-utama puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan-bulan al-muharram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab).

Terkait puasa pada bulan Rajab, Imam Al-Nawawi menyatakan, "Memang benar tidak satu pun ditemukan hadits shahih mengenai puasa Rajab, namun telah jelas dan shahih riwayat bahwa Rasulullah saw menyukai puasa dan memperbanyak ibadah di bulan haram, dan Rajab adalah salah satu dari bulan haram, maka selama tak ada larangan khusus puasa dan ibadah di bulan Rajab, maka tak ada satu kekuatan untuk melarang puasa Rajab dan ibadah lainnya di bulan Rajab." (Syarah Nawawi 'ala Shahih Muslim).

Dengan demikian, jika ingin berpuasa saat bulan Rajab, lakukanlah puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah, seperti puasa Senin-Kamis dan puasa Ayyamul Bidh atau pertengahan bulan pada tanggal 13, 14, 15 hijriah.

Niat Puasa Sunah Rajab

Membaca niat puasa adalah tahapan penting yang perlu dilakukan sebelum menjalankan puasa. Niat ini bisa dilafalkan secara lisan atau dibaca dalam hati. Niat puasa Rajab adalah sebagai berikut.

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya:"Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta'âlâ."

Ketentuan menjalankan puasa Rajab sama seperti puasa sunnah lainnya, yakni diawali dengan niat, lalu menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Niat Puasa Qadha Ramadhan

Berikut bacaan niat qadha puasa Ramadhan.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an qadh?'I fardhi syahri Ramadh?na lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Waktu membaca niat puasa qadha Ramadhan berbeda dengan puasa sunnah. Niat puasa qadha dilakukan mulai malam hari hingga sebelum terbit fajar, sebagaimana dijelaskan Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna' sebagai berikut.

ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر.

Artinya: Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah saw, "Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya." Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits," (Darul Fikr, Beirut: 2007 M/1428 H, juz II).

Bolehkah puasa Rajab digabung qadha Ramadhan?

Dilansir dari laman NU Online, menggabungkan niat puasa Rajab dengan puasa qadha Ramadhan hukumnya adalah boleh.

Syekh Khatib al-Syarbini dan Syekh al-Jamal al-Ramli dalam Kitab I'anatut Thalibin menjelaskan, niat puasa sunnah dapat digabung dengan puasa qadha tanpa mengurangi pahala keduanya.

Namun perlu diingat, apabila seseorang masih memiliki utang puasa Ramadhan dan ingin membayarnya bersamaan dengan puasa sunnah, maka lebih diutamakan untuk berniat mengqadha utang puasa Ramadhan terlebih dahulu. Sebab, puasa qadha Ramadhan hukumnya wajib.

Ketika sudah berniat puasa qadha Ramadhan, meskipun tidak niatkan puasa sunnah maka otomatis mendapatkan pahala puasa sunnah tersebut, seperti yang disampaikan Imam Ramli dalam Kitab Baghiyah al-Mustarsyidin.

Dalam kitab lainnya yaitu al-I'ab, Syekh al-Barizi menyampaikan bahwa apabila seseorang berpuasa qadha (Ramadhan) atau lainnya di hari-hari yang dianjurkan berpuasa, maka pahala keduanya bisa didapat, baik disertai niat berpuasa sunnah atau tidak. Itulah tadi niat puasa Rajab sekaligus qadha puasa Ramadhan yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat.

?


Tags :
Yuk Bagikan :

Baca Juga

Minggu, 04 Agustus 2024 15:35 WIB · Teknologi
Wordpress Diblokir Kominfo, Sebagian Subdomain Belum Bisa Diakses!
Situs Wordpress sempat diblokir pada Sabtu (3/8/2024) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memastikan situs tersebut sudah normal kembali....
Sabtu, 03 Agustus 2024 10:16 WIB · Teknologi
7 Pemateri Teknologi Informasi Ini Direkomendasikan Banget untuk Acara Seminar Anda
Mencari pemateri untuk acara seminar teknologi informasi (IT) ataupun workshop IT memang gampang-gampang susah, selain mencari yang berkualitas dengan jam terbang tinggi, terkadang budget atau besaran fee pemateri juga menjadi pertimbangan...
Senin, 22 Juli 2024 09:47 WIB · Teknologi
3 Ide Produk Digital Selain Ebook Yang Perlu Anda Coba
Dalam era digital yang terus berkembang pesat, peluang bisnis produk digital semakin luas dan menjanjikan. Produk digital, seperti e-book, aplikasi, kursus online, dan layanan berbasis cloud, telah merevolusi cara kita berinteraksi, belajar, dan bekerja...
Sabtu, 20 Juli 2024 13:53 WIB · Teknologi
Lynk.ID, Tempat Jualan Produk Digital Untuk Para Konten Kreator
Lynk.id adalah platform yang menyediakan layanan pembuatan halaman web instan yang dapat digunakan untuk menjual produk digital, melakukan panggilan video, mengadakan acara, dan berbagi tautan melalui media sosial....